Rabu, 12 Maret 2014

IFTITAH (PEMBUKAAN) "MODERATOR"

Kalimat pembuka bisa berupa doa, tema diskusi yang akan di bahas ataupun sekedar basa basi belaka, tergantung pada situasi yg dihadapi.

Contoh kalimat pembuka :
(disampaikan oleh moderator, penceramah, dll)

Basmalah (sir / pelan) : Bismillahirrohmaanirrohiim.

Salam : Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Do'a :

Alhamdulillahi robbil 'alamin. Wabihinasta'inu 'ala umuriddun ya waddin, washolatu wassalamu 'ala asrofil mursalin, wa 'ala alihi washohbihi ajma'in. 'amma ba'du.

atau

Robisyrohli shodri wa yasirli amri wahlul 'uqdatammillisaani yafqohu qouli.

atau

Innal hamda liLLAH, nahmaduHU wa nasta’inuHU wanastaghfiruHU, Wa na’udzubiLLAHi min syururi anfusina wamin sayyi’ati a’malina, man yahdihiLLAH fala mudhillalah, wa man yudhlil hu fala hadiyalah, ALLAHumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ‘alihi wa azwajihi wa dzurriyatih kama shallayta ‘ala ‘ali Ibrahim innaka hamidun majid.


Alhamdulillaahi nasta'iinuhu wa nastaghfiruhu, wa na'uudzubillaahi min syuruuri anfusina, wa min sayiaati a'maalina, man yahdillaahu falaa mudlillalah, wa man yudl lil falaa haa diyalah, asyhadu anlaa ilaaha illallahu wah dahulaa syariikalahu, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rosuuluhu laa nabiyya ba'dahu. Allahummasholli wa sallim wa baarik'alaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa ash haabihi ajma'iin, ammaa ba'du

(Segala puji milik Allah. Kami memohon pertolonganNya, dan mohon ampun kepada Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diriku dan keburukan amalku. Barang siapa yang diberi petunjuk Allah maka tidak ada siapapun yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada siapapun yang dapat menunjukinya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, aku mengesakanNya dan tidak mempersekutukanNya.Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hambaNya dan rosulNya, tidak ada nabi setelah Dia. Ya Allah, berikan sholawat, salam dan kebaikan atas nabi Muhammad, keluarganya dan sahabatnya.)
 
Teman-teman yang dirahmati Allah ,, Agar majelis ini menjadi lebih berkah, marilah kita ucapkan basmallah (ucap bismillahirohman nirrohim) dan dilanjutkan dengan Tillawah Qur'an yang dimulai dari (siapa).

Setelah selesai Tillawah:
Alhamdulillah telah selesai tillawah kita, semoga dengan Tillawah tadi , Allah semakin memberkahi majelis ini (Aamiin).
 
Selanjutnya materi yang akan disampaikan oleh : (siapa)
Kepada (Siapa) saya persilahkan.
 
Alhamdulillah telah kita dengarkan materi yang disampaikan oleh(Siapa), semoga dengan materi (apa) semakin menambah (apa,sesuaikan materi).
 
Untuk menutup majelis ini, marilah kita ucapkan Hamdalah (Alhamdulillahi robbil alamin) dan do'a Tafaraqul majelis
 
"Subhakallahuma wabihamdika, ashadu 'alla ilaha illa anta astagfiruka wa atubu ilaik" 

NB 'dapat disesuaikan dengan agenda majelis(liqo').. ^_^

Senin, 03 Maret 2014

PENGERTIAN LIQO' DAN HALAQAH

1. Pengertian Liqo' dan Halaqah
Secara bahasa halaqah artinya lingkaran dan liqo` artinya pertemuan. Secara istilah halaqah berarti pengajian dimana orang-orang yang ikut dalam pengajian itu duduk melingkar. Dalam bahasa lain bisa juga disebut majelis taklim, atau forum yang bersifat ilmiyah.

Istilah halaqah ini sangat umum di timur tengah dan biasa dilakukan di banyak masjid. Materinya bisa berkaitan dengan kitab tertentu seperti aqidah, fikih, hadits, sirah dan seterusnya. Contoh yang paling mudah bisa kita dapati di dua masjid Al-Haram, Mekkah dan Madinah. Setiap hari selalu dipenuhi dengan halaqah yang diisi oleh para masyaikh / ustaz yang merupakan pakar di bidangnya.

Sedangkan isitlah liqo` lebih umum dari halaqah, karena isinya bisa saja bukan merupakan kajian ilmiyah, tetapi bisa diisi dengan rapat, pertemuan, musyawarah dan seterusnya.

Istilah halaqah dan liqo di Indonesia umumnya sering dikaitkan dengan pengajian dalam format kelompok kecil antar 5 s/d 10 orang, dimana ada satu orang yang bertindak sebagai nara sumber yang sering diistilahkan dengan murabbi / pembina. Secara umum, format halaqah dengan jumlah terbatas ini memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya adalah bahwa anggota dari halaqah itu biasanya adalah orang-orang yang sudah terpilih melalui semacam seleksi. Sehingga lebih mudah untuk penangannya ketimbang bila jumlahnya terlalu banyak. Sehingga kontroling dari murabbi bisa lebih sempurna.

Kekurangannya adalah apabila kemampuan sang murabbi ini terbatas baik dari sisi waktu, ilmu dan kemampuan dalam membina, sehingga menimbulkan kebosanan dan kejenuhan. Dari sisi ilmu dan wawasan, halaqah kecil ini akan sangat tergantung dari wawasan sang murabbi. Bila kemampuannya baik, maka umumnya anggotanya pun punya wawasan yang baik.

Sehingga meski pada beberapa sisi ada kelebihannya, tapi halaqah kecil ini perlu juga dilengkapi dengan penambahan ilmu-ilmu ke-islaman secara lebih lanjut dan lebih luas, bila ingin mencetak orang-orang yang ahli dalam bidang syariah Islam. Sekedar ikut halaqah yang jam pertemuannya hanya 2-3 jam sepekan tentu sangat kurang bila tujuannya adalah mendalami ilmu-ilmu keislaman. Apalagi bila sang murabbi terbatas ilmu dan kemampuan bahasa arabnya.

Tapi umumnya, halaqah yang banyak diselenggarakan itu memang tidak bertujuan mencetak ahli syariah, tetapi lebih kepada membentuk wawasan dan kepribadian yang Islami. Untuk bisa menelurkan ahli syariah, yang dibuthkan adalah kuliah di fakultas syariah. Dan untuk melahirkan aktifis yang memiliki wawaan fikrah Islam serta memiliki kepribadian yang islami, sarana halaqah umumnya lumayan bermanfaat.

Namun semua itu tidak lain hanyalah wasilah (sarana) yang bisa dimanfaatkan dalam rangka dakwah kepada Allah dan melahirkan generasi yang islami.


2. Urgensi Ikut Liqo`

Sebagaimana yang kami jelaskan, liqo atau halaqah hanyalah sebuah format metode pembinaan yang selama ini cukup efektif untuk melahirkan kader-kader yang dibutuhkan. Tetapi esensinya adalah membina dan melahirkan afrad (individu) yang memiliki kriteria tertentu seperti berqidah yang shahih dan syamil, beribadah yang berkualitas, akhlaq yang mulia, produktif dalam beramal dan seterusnya.

Biasanya sarana yang digunakan tidak berhenti pada pertemuan mingguan saja, tapi ada juga yang bersifat rekreatif, ilmiyah, hiburan dan seterusnya. Namun semua itu dalam rangka menghiduap sistem kehidupan yang islami.

agenda acara Liqo :

  1. iftitah (pembukaan)
  2. tilawah dan tadabbur Al-Qur’an
  3. kultum
  4. info aktual
  5. penyetoran Hafalan Al Quran
  6. arahan singkat murabbi
  7. materi
  8. diskusi
  9. deskripsi diri
  10. arisan jilbab dan buku
  11. perencanaan dan evaluasi program/peserta halaqoh
  12. penutupan

        Biasanya dalam setiap liqo , peserta bergantian untuk menjadi moderator, sehingga menjadi pengalaman tersendiri untuk belajar berbicara didepan beberapa orang, salah satu peserta lainnya juga ada yang membawakan kultum yang berisi ilmu agama , sama seperti moderator, tujuan dari bergantian memberikan kultum oleh anggota liqo adalah melatih untuk berbicara didepan orang lain. Selain itu ada juga info aktual yang didapatkan dari sumber yang dapat dipercaya (koran, majalah, televisi, internet) tentang berita-berita populer yang akan dibagikan kepada teman-teman yang lain, sehingga para anggota liqo tidak ketinggalan dalam informasi.
        Penyetoran Hafalan Al Quran dimulai dari surah pertama dalam jus 30, yaitu surah An-Naba, diwajibkan untuk menghafal minimal 2 ayat dalam sepekan sehingga diharapkan para anggota liqo memiliki bekal hafalan surah-surah pendek lebih banyak, bahkan jika bisa mampu menghafal beberapa jus dalam Al Quran.
        Deskripsi diri adalah suatu pengenalan lebih dalam dari setiap anggota, yang membacakan biodata lengkap, menceritakan kisah hidup, memberikan gambaran tentang diri, sehingga terjalin persaudaraan yang lebih erat karena mencoba untuk mengerti setiap perbedaan satu sama lain, saling memberikan nasehat dan support untuk lebih baik kedepannya.
        Arisan buku dan jilbab hanyalah selingan, untuk membuat suasana liqo semakin bermakna, setiap pekan para anggota menyisihkan sedikit uang saku untuk membeli jilbab dan buku, dan banyak lagi agenda halaqoh liqo yang bermanfaat lainnya.